Rabu, 06 April 2011

Gallery

Games

Cheat Need For Speed Most Wanted
Klik disini

Selasa, 05 April 2011

Berdo'a
















Berdo'a

“Berdo’a memberimu kesabaran. Kesabaran memberimu ketenangan. Ketenangan membawa kedamaian. Kedamaian membawa kejernihan jiwa. Kejernihan jiwa membuatmu tafakur. Tafakur membuatmu bersyukur. Bersyukur menjadiknmu dzikrullah. Dzikrullah mendekatkanmu kepada Allah. Dekat dengan Allah mendatangkan pertolongan. Mendapat pertolongan Allah memudahkanmu memecahkan solusi dari setiap masalah. Jadi, tidak ada alasan untuk kita untuk tidak berdo’a.”














"Sesungguhnya setiap malam, disepertiga akhir malam, Allah turun kelangit dunia, Dia berfirman,
'Barang siapa meminta sesuatu kepada- Ku, pasti Aku beri.
Dan barang siapa meminta ampun kepada- Ku, pasti Aku ampuni'."
(HR. Bukhari dan Muslim)


Membaca Al-qur'an















Al-qur'an

Adab Batiniyah membaca AL-QURAN:
  1. Mengagungkan Al-Quran didalam hati sbg kalam yg tertinggi.
  2. Memasukkan kebesaran ALLAH swt dan kaegungan-Nya krn Al-Quran adalh Kalam-Nya.
  3. Menjauhkan rasa bimbang dan ragu dari hati kita.
  4. Membacanya dgn merenungkan makna stiap ayat dgn penuh kenikmatan.
  5. Hati kita mengikuti ayat-ayat yg kita baca
  6. Telinga benar-benar ditawajuhkan seolah-olah ALLAH sendiri sedang berbicara dgn kita dan kita sedang mendengarkannya.



Jumat, 01 April 2011

Perjalanan Menuju SIDRATUL MUNTAHA


       Waktu itu belum terlalu malam, mungkin baru masuk waktu isya, Nabi sedang beristirahat di Hijir Ismail, sebuah tempat dekat Baitullah dengan ditemani Hamzah, pamannya dan Ja'far bin Abi Thalib, saudara misannya. Tiba tiba datanglah malaikat Jiblril dan Mikail diiringi para mailaikat lainnya menjemput Nabi untuk melakukan perjalanan.

       Sebelum berangkat Nabi dibawa ke sumur Zamzam, yang letaknya tidak jauh dari Baitullah. Disana Jibril membelah dada Nabi. Sedangkan Mikail mengambil air zamzam. Dengan air itu mereka mencuci bagian dalam dada nabi hingga tiga kali. Setelah kotoran batinnya dikeluarkan semua, kemudian dimasukkan ke dalamnya kesabaran, pengetahuan, keimanan, dan keislaman. Lalu mereka menutup kembali dada Nabi. Dengan demikian selesailah pembedahan itu dalam waktu yang amat singkat dan dengan cara yang begitu canggih. Tak ada bekas luka jahitan dan sama sekali tak menimbulkan rasa sakit.

       Selesai pembedahan mereka siap berangkat. Jibril mempersilahkan Nabi naik Buraq. Konon Buraq adalah kendaraan khusus untuk para nabi. Tubuhnya lebih besar dari himar dan lebih kecil dari kuda. Kakinya, baik yang belakang maupun depan dapat bertambah panjang. Jika sedang menapaki jalan naik kaki belakangnya bertambah panjang. Sebaliknya jika sedang turun kaki depannya yang menyesuikan sehingga penunggangnya merasa nyaman, tidak merasakan naik dan turun. Seolah-olah jalan itu datar selamanya. Dipahanya terdapat sayap sehingga kecepatan larinya melebihi kecepatan suara.

       Buroq melesat begitu cepatnya. Hanya dalam beberapa menit saja telah melesat jauh meninggalkan kota Mekkah dan tiba disuatu tempat yang amat subur. Jibiril memerintahkan Nabi turun sebentar. Disitu Nabi melakukan sembahyang. Seusai sembahyang Nabi dipersilahkan naik lagi. Lalu Jibril bertanya, "Dimana Anda sembahyang?" Nabi menjawab, "Aku tidak tahu." Lalu Jibril menjelaskan, "Itulah Thaibah tempat Anda hijrah nanti."

       Thaibah adalah nama sebuah kota yang kemudian disebut Madinatun nabiy (Kota Nabi) setelah para Nabi dan para sahabatnya hijrah kesana. Namun orang-orang lebih suka menyebutnya Madinah.

       Tidak lama kemudian Jibril memerintahkan Nabi turun lagi sebentar. Nabipun melakukan sembahyang dibawah pohon kurma. "Dimana Anda sembahyang ?" tanya Jibril AS. Nabi menjawab,"Aku tidak tahu." Kemudian Jibril pun memberi tahu,"Itulah Madyan. Tempat Anda sembahyang tadi adalah bekas tempat berteduh Nabi Musa."

       Ketika sampai disuatu bukit, Jibril memerintahkan Nabi turun. Maka Nabi pun turun dan melakukan sembahyang. Setelah itu berangkat lagi melanjutkan perjalanan. Seperti sebelumnya Jibril bertanya, "Dimana Anda sembahyang ?" Nabi menjawab,"Aku tidak tahu." JIbril menjelaskan. "Itulah Thursina, tempat Nabi Musa AS menerima wahyu."

       Disebuah tempat lain, Jibril memerintahkan Nabi turun sebentar untuk sembahyang. Nabi turun. Selesai sembahyang Nabi melanjutkan perjalanan lagi. Jibril bertanya, "Dimana Anda sembahyang ?" Nabi menjawab, "Aku tidak tahu." Jibril menjelaskan. "Itulah baitullaham, tempat Nabi Isa AS di lahirkan."

       Akhirnya sampailah di Baitull Maqdis, Palestina. Setelah menambatkan Buroq di tempat yang tersedia. Jibril dan Nabi memasuki masjid melewati pintu sebelah Barat. Sebagai penghormatan terhadap masjid. Nabi sembahyang 2 rakaat sambil menunggu yang lain. Sementara Nabi sembahyang masjid telah penuh dengan orang yang sembahyang. Ada yang sedang rukuk, sujud dan sebagainya.

       Tidak lama kemudian dibacakan iqamat. Semua yang hadir berbaris rapi membentuk shaf-shaf. Agak lama mereka menunggu dengan penuh tanya dalam hatinya siapa yang akan jadi imam. Tak ada seorangpun yang berani maju. Maka Jibril menarik tangan Nabi untuk maju kedepan menjadi imam sembahyang.

       "Apakah Anda tahu siapa yang sembahyangdibelakang Anda ?" Tanya Jibril. "Tidak." Jawab Nabi. "Mereka semuanya utusan Allah dan para Nabi terdahulu." Jibril menjelaskan. Mungkin mereka sengaja dihadirkan untuk sembahyang bersama Nabi akhir zaman. bahkan yang jadi makmum bukan hanya para Nabi dan Rasul tapi juga para Malaikat. Konon yang mengumandangkan adzan adalah Jibril. Maka semua penghuni langit datang berduyun-duyun memenuhi panggilan tersebut.

       Seusai sembahyang Nabi merasa haus. Maka Jibril mengambil dua gelas minuman. Gelas yang satu berisi arak sedangkan yang lainnya berisi susu. Nabi memilih air susu. "Anda telah meilih fitrah." Kata Jibril pada Nabi. Maksudnya Nabi telah memilih minuman yang sesuai kebutuhan jasmani. "Kalau Anda memilih arak tentu sedikit sekali umat Anda yang taat."

       Segelas susu yang beliau minum cukup untuk menghilangkan dahaga. Badan pun segar, hilanglah rasa lelah setelah menempuh perjalanan Mekkah-Palestina. Maka perjalanan pun dilanjutkan. Kini bukan perjalanan darat. Tapi perjalanan angkasa, naik ke ufuk tertinggi alam raya.

       Dengan ditemani Jibril, Nabi menaiki mi'raj, tangga yang terbuat dari emas dan perak dengan dihiasi intan berlian. Sengaja tangga itu didatangkan dari surga firdaus. Entah berapa juta meter panjangnya, tak dapat diukur. Ujung yang satu menancap di bumi sedangkan ujung lainnya berada di langit. Di sepanjangnya berjejer para malaikat menyambut kedatangan manusia yang sangat mulya di planet bumi.

       Dalam waktu singkat mereka telah berada di pintu langit pertama. Jibril mengetuk pintu.
       "Siapakah Anda ?" Tanya penjaga pintu dari dalam.
       "Aku Jibril."Jawabnya.
       "Dengan siapakah Anda datang ?"
tanyanya lagi.
       "Dengan Muhammad." Jawab Jibril.
       "Apakah dia telah jadi utusan ?" tanya penjaga penuh selidik

       "Tentu saja !" Jibril menegaskan.
       "Silahkan masuk dan selamat datang."
Penjaga pintu menyilahkan.
        Tampaklah seorang menyambutnya dengan gembira. Disekelilingnya ada sekumpulan orang. Sambil menunjuk kepada mereka orang itu berkata  "Inilah ruh orang suci. Semoga mereka ditempatkan di surga Illiyyin"  Selain mereka tampak pula sekelompok orang lain. "Inilah ruh orang kafir. Semoga mereka ditempatkan di neraka Sijjin" Katanya lagi.
         Di sebelah kanan orang itu tampak ada bayangan hitam. Dari pintunya bertiup semilir wewangian. Sedangkan dari sebelah kirinya bertiup bau busuk. Setiap menengok ke kanan sia tersenyum. Tapi jika menengok ke kiri mengangis.